Tab


Selasa, 29 September 2015

Dari Nonsense Menjadi First Priority




(Artikel berikut merupakan curhatan hati yang ditulis berdasarkan suara hati)

Tak Kenal Maka Tak Sayang.... 

Pribahasa sederhana diatas sebagai magic word yang membuka pikiran saya dalam menemukan inspirasi penulisan Artikel "Curhatan" berikut ini... 

Telkomsel? Siapa yang tak kenal dengan brand ini? Brand operator telekomunikasi terbesar ke 6 Sedunia,.. ya Sedunia, dengan sekitar 125 juta pelanggan yang telah di capai  (2012). Memiliki banyak pelanggan berarti berimbang dengan kualitas yang diberikan tentunya. Sangat luar biasa bukan? Saya sendiri cukup kagum...


Kekaguman maupun Opini saya itu tentu tidak hadir begitu saja seperti semudah membalikan telapak tangan saya, maupun seperti mengatakan lapar disaat perut saya kosong, atau seperti mengatakan I Love You kepada Ibu saya tercinta (Love you mom),.. Lalu? Tentunya berdasarkan pengalaman saya yang terjadi sebelumnya, secara sengaja, maupun tidak sengaja maupun dari yang biasa hingga luar biasa. 

Sebelumnya jujur saja, I like to Introduce Myself That... Saya cukup kritis dalam melihat suatu Brand Image maupun produk, entah itu kata orang brand tersebut luar biasa baik, majur, canggih, & hebat seperti Superhero tak terkalahkan di mata masyarakat, I didnt believe anything Until... Saya mencobanya sendiri, didepan mata saya sendiri, dan di gengaman tangan ini. Saya juga kadang.. ya.. kadang, merasa diri saya sebagai Techno-savvy dimana sebagai panggilan untuk sosok pecinta informasi mengenai Gadget & Teknologi, meskipun saya merasa sewaktu-waktu dapat keluar dari dunia itu.

Well, jujur saya pengguna Indosat Im3 sejak kelas 1 SMP, yang artinya saya sudah cukup "lama" dan "setia" dalam menggunakan provider ini jika dihitung hingga sekarang. Sebelum kisah berlanjut, saya mau menjelaskan mengapa kita terhadap suatu Brand Provider selular harus se-sentimental / emotional ini? karena menurut saya, Provider itu bak Asisten pribadi kita, yang menghubungkan kita dengan orang lain, maupun keluarga, yang membantu kita memperoleh informasi dengan cepat, yang menentukan image diri kita dengan orang lain juga, (in my humble opinion). Oke mari saya lanjutkan. ya, saya memang pengguna lama Brand Indosat,.. dari sekian lama perjalanan saya dengan brand ini, saya menemukan banyak pengalaman menarik pula dengan provider lain, pada saat itu saya mengenal dan menganggap Produk dari Telkomsel sebagai produk yang mahal, ngga keren, ga se kece Im3 misalnya. Provider lain misalnya seperti XL saya anggap sebagai brand baru saat itu, yang dimana baru = belum berpengalaman. dan hal ini melahirkan mindset dipikiran saya bahwa selain Indosat = Nonsense

Tahun 2010 tepatnya, Alhamdulillah dengan rejeki & izin Tuhan yang maha esa tentunya, saya dibelikan orang tua saya, Tablet pabrikan Samsung berukuran 10.1 inch,.. ya itu tablet Android 10.1 inch pertama didunia. Saya sungguh tertarik dan kagum dengan beragam teknologi yang disematkan ke device tersebut pada awalnya. Prosesor Nvidia Tegra Dual core, RAM 1 Gb, dan tak lupa juga support jaringan 3.5 G kartu SIM? luar biasa bukan, mungkin tidak di tahun 2015 sekarang ini, yang dimana Spesifikasi tersebut hanya untuk Smartphone jadul saja ya. Saya sungguh ingin memberikan kualitas yang terbaik untuk tablet saya, seperti case yang terbaik, hingga kegalauan saya yang dimulai saat memilih kartu perdana...

Pikiran ini selalu tertuju pada Indosat yang akan untuk menemani tablet saya, namun sejenak saya berpikir  tablet premium "gahar" saya (pada saat itu) tidak akan menjadi monster gahar dengan menggunakan Indosat, I dont know whyy.. mungkin karena saya belum pernah merasakan maupun mendengar Indosat akan sangat hebat & luar biasa dengan Internet.

Simpati aja mas... tiba-tiba saya mendengar mbak2 counter sebelah yang nyeletuk saya disaat kegalauan menyerang diri ini. Simpati? hal itu bukannya membantu saya untuk sadar malah menambah galau saja... Saat itu pula saya diserang dengan bertubitubi pernyataan dari orang tersebut yang mengatakan bahwa Simpati itu kenceng, Simpati itu banyak pilihan paketnya, dll. dan itu bertentangan dengan pola pikir yang saya miliki sebelumnya mengenai provider. dan pada akhirnya orang tersebut berhasil,.. ya ia berhasil untuk meyakinkan saya membeli kartu simpati FLASH sebagai amunisi untuk tablet saya. yang dimana saya cukup pesimis diwaktu itu.

It's fast & reliable,.. Isn't ? ya, jujur dari pengalaman saya selama 1 minggu menggunakan simpati FLASH, its hell fast ! Belum pernah selama hidup saya sebelumnya mengakses situs web tanpa load yang lama, menonton youtube tanpa buffer dan pengalaman gaming (DotA) tanpa ping yang tinggi, dengan menggunakan sarana Theter dengan Tablet saya.hal ini sempat mematahkan mitos mahal dipikiran saya, yang dimana kalau harga tinggi disertai kualitas yang baik pula pun menjadi no problem at all. Saat itulah saya mulai berpikir kalau ternyata Indonesia sudah cukup maju dengan kecepatan internet, meskipun bukan berarti sudah dapat disetarakan dengan Negara Maju lainnya dalam hal internet...

Pemikiran saya juga terbuka mengenai Telkomsel yang sudah mulai menyentuh pasar anak muda pada waktu itu, meskipun tetap berkedok dengan prestise mahal, mewah, & berkualitasnya namun bisa mengambil hati diri saya... mengagumkan bukan? Sisa-sisa pemikiran buruk mengenai Telkomsel pun makin reda dengan berbagai strategi pemasaran yang dilakukan pabrikan telekomunikasi tersebut, seperti Bundling dengan produk / Gadget premium yang baru rilis di Tanah air, sejujurnya, hal sederhana seperti itu dapat menambah rasa kagum seseorang terhadap provider juga selain mendongkrak penjualan produk tersebut tentunya.

Rasa kagum saya pun terhadap Telkomsel juga dirasakan oleh keluarga saya dimana kami mulai mencoba beberapa produk Telkom seperti IndieHome, untuk kebutuhan entertainment serta koneksi internet yang kencang. kami juga sempat mengendorse beberapa produk Telkom kepada kerabat maupun orang lain, dengan menjadikan rumah kami sebagai agen perantara untuk mendaftar saluran Kabel Optik / Indie Home. Sampai saat ini kami masih melakukannya, dan akan terus sampai ada yang merubah opini Brand tersebut di benak kami.

Disini saya sadar, Ternyata apa yang menurut saya nonsense tidak benar-benar nonsense sampai akhirnya saya terlibat didalamnya. dan saya pula baru menyadari, dengan strategi promosi yang baik diimbangi dengan kualitas yang baik pula, serta ditambah waktu yang berjalan... hal tersebut bisa membuat kami, sebagai konsumen menganggap suatu produk dari nonsense menjadi First Priority dalam kehidupan kami... Tanpa produk tersebut, mungkin kami akan merasa.. Seperti ada yang hilang dalam kehidupan kami...


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berilah Comment Dengan Bijak... :)

  • 2
  • 3